PLN dukung program Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan (kemenimipas) melalui pemanfaatan limbah batu bara atau FABA (Fly Ash and Bottom Ash)

JATENGPEDIA.ID - PT PLN (Persero) menunjukan komitmennya dalam mendukung program Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan (kemenimipas) melalui pemanfaatan limbah batu bara atau FABA (Fly Ash and Bottom Ash) sehingga dapat menjadi produk bernilai ekonomi.
Peninjauan Workshop FABA (Fly Ash Bottom Ash) Lapas Terbuka, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (9/9), Menteri Imipas Agus Andrianto mengapresiasi kolaborasi yang terjalin dengan PLN dan berharap agar warga binaan makin berdaya.
“Kami sedang menjalankan model pemberdayaan ini. Warga binaan dilatih untuk kembali produktif.” Ujarnya.
Bantuan fasilitas pengelolaan Fly Ash & Bottom Ash (FABA) untuk warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, meliputi seperangkat instalasi pengolahan FABA yaitu bangunan, instalasi, mesin press batako dan mesin press paving.
Melalui bantuan tersebut sebanyak 142 orang tenaga kerja dengan 30 orang ahli terampil yang akan menggerakkan fasilitas ini, keseluruhannya merupakan warga binaan Lapas Nusakambangan. Diperkirakan total sebanyak 2 juta pcs paving dan 1 juta pcs batako dapat diproduksi selama setahun dengan omzet mencapai 5,4 Milliar per tahun.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam sambutannya menyampaikan dukungannya untuk program yang digagas Kementerian IMIPAS ini.
"Kami coba membangun rantai pasok end to end untuk produk FABA ini, kami terinspirasi dari diskusi dengan Bapak Menteri IMIPAS untuk membangun instalasi FABA ini bagi warga binaan. Saat ini masih etape awal program, ke depan akan terus kita kembangkan dan terus bersinergi bersama", jelas Darmawan.
Selain menghasilkan produk yang bermanfaat berupa paving persegi panjang, paving hexagonal, batako, rosster, buis beton D30 dan D50, instalasi pengolahan FABA Nusakambangan ini diperkirakan memiliki potensi penurunan emisi sebesar 1.598 ton CO2e per tahun.
Potensi penurunan emisi ini disebabkan dengan mengganti sebagian atau seluruh semen dengan bahan geopolimer yang berasal dari FABA, sehingga emisi karbon dari produksi semen dapat berkurang hingga 44%. Selain itu, pemanfaatan FABA sebagai bahan baku industri dan infrastruktur juga dapat mengurangi timbunan limbah, menciptakan lapangan kerja baru, dan menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan.